KEUTAMAAN DAN KEISTIMEWAAN
BULAN RAMADHAN
Mengapa
bulan Ramadhan berbeda dengan bulan yang lain..??
Pertama:
Bulan Ramadhan adalah bulan
penuh berkah, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan
setan-setan pun dibelenggu, Allah telah
memberikan konvensasi yang lebih terhadap setiap
aktivitas ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan, Setiap
ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan dilipatgandakan,
Rasulullah SAW bersabda:
Artinya:
“Telah datang Bulan Ramadhan, bulan penuh
berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat itu
pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan
pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu
bulan. (HR. Ahmad).
Kedua:
Bulan Ramadhan adalah Syahrul Qur’an (bulan
Al-Qur’an) karena Allah menurunkan Al-Qur’an pada bulan tersebut, sebagai petunjuk
bagi manusia dan penjelas dari petunjuk tersebut dan pembeda antara yang haq dan yang bathil.
Allah Ta’ala brefirman:
{.....شَهْرُ
رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ
وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ}
Artinya:
“ bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (QS.Al-Baqarah:185).
Ketiga:
Pada bulan Ramadhan terdapat malam lailatul qadr, yaitu suatu
malam yang lebih baik dari pada seribu bulan
atau sama dengan 83 tahun 4 bulan. Malam di mana pintu-pintu langit dibukakan,
do'a dikabulkan, dan segala takdir yang terjadi pada tahun itu ditentukan.
Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
"Barangsiapa menunaikan shalat pada malam Lailatul
Qadar karena iman dan mengharap pahala, dari Allah niscaya diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu. " (Hadits
Muttafaq 'Alaih).
Keempat:
Diwajibkannya
berpuasa. Allah ta’ala berfirman:
Artinya:
"Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan asas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. " (QS. Al-Baqarahl: 183).
Ibadah
puasa merupakan salah satu sarana penting untuk mencapai takwa, dan salah satu
sebab untuk mendapatkan ampunan dosa-dosa, pelipatgandaan kebaikan, dan
pengangkatan derajat. Allah telah menjadikan ibadah puasa khusus untuk diri-Nya
dari amal-amal ibadah lainnya.
Firman
Allah dalam hadits yang disampaikan oleh Nabi :
"Puasa
itu untuk-Ku dan Aku langsung membalasnya. Orang yang berpuasa mendapatkan dua
kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika
berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum dari
pada aroma kesturi." (Hadits
Muttafaq 'Alaih).
Dan sabda Nabi :
"Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan
mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (Hadits Muttafaq 'Alaih).
Maka
untuk memperoleh ampunan dengan puasa Ramadhan, harus ada dua syarat berikut ini:
a. Mengimani dengan benar akan kewajiban ini.
b. Mengharap pahala karenanya di sisi Allah Ta 'ala
kelima:
Pada bulan ini disunatkan shalat tarawih, yakni shalat malam pada bulan
Ramadhan, untuk mengikuti jejak Nabi, para sahabat dan Khulafaur Rasyidin.
Nabi shollallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa mendirikan shalat malam Ramadhan
karena iman dan mengharap pahala (dari Allah) niscaya diampuni dosa-dosanya
yang telah lalu. " (Hadits Muttafaq 'Alaih).
Keenam:
Pada bulan ini terjadi peristiwa besar yaitu Perang
Badar, yang pada keesokan harinya Allah membedakan antara yang haq dan yang
bathil, sehingga menanglah Islam dan kaum muslimin serta hancurlah syirik dan
kaum musyrikin.
Ketujuh:
Pada bulan suci ini terjadi pembebasan kota Makkah
Al-Mukarramah, dan Allah memenangkan Rasul-Nya, sehingga masuklah manusia ke
dalam agama Allah dengan berbondong-bondong dan Rasulullah menghancurkan syirik
dan paganisme (keberhalaan) yang terdapat di kota Makkah, dan Makkah pun
menjadi negeri Islam.
Betapa banyak berkah dan kebaikan yang terdapat
dalam bulan Ramadhan. Maka kita wajib memanfaatkan kesempatan ini untuk
bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benarnya dan beramal shalih, semoga kita
termasuk orang-orang yang diterima amalnya dan beruntung. Amiin.
Oleh:
Abu Ubaidillah ( Muhrofin Bin Nur Samsi)