Jumat, 12 Juli 2013

MUTIARA HIKAMAH IMAM SYAFI’I

MUTIARA HIKAMAH IMAM SYAFI’I

Janganlah gundah dengan segala derita
Karena cobaan dunia hanya sementara

Tangguhkan jiwa atas segala nestapa
Hiasi diri dengan maaf dan sikap setia

Semua aib akan dapat tertutup dengan kelapangan dada
Layaknya kedermawanan menutupi cela manusia

Tak ada kesedihan yang abadi, begitupun suka ria
Dan tak ada pula cobaan yang kekal, begitupun riang gembira

Di depan musuh, janganlah engkau bersikap lemah
Karena hinaan dari seteru adalah bencana

Rizkimu takkan berkurang karena ditunda
Dan takkan bertambah karena lelah mencarinya

Bila engkau punya hati qona'ah bersahaja
Tak ada bedanya engkau dengan pemilik dunia

Bila kematian sudah datang waktunya
Tak ada lagi langit dan bumi yang bisa membela

Dan jangan pernah berharap dari kikir durjana
Karena api takkan menyediakan air untuk si haus dahaga

Ingatlah, dunia Allah sangat luas tak terhingga
Tapi bila takdir tiba, angkasa pun sempit terasa
Maka biarkanlah hari berlalu setiap masanya
Karena kematian tak ada obat penawarnya

Biarkan hari berlalu dengan segala lakunya, Lapangkan dada atas segala Takdir-Nya.

Sabtu, 06 Juli 2013

KEUTAMAAN DAN KEISTIMEWAAN BULAN RAMADHAN



KEUTAMAAN DAN KEISTIMEWAAN
 BULAN RAMADHAN


Mengapa bulan Ramadhan berbeda dengan bulan yang lain..??

Pertama:
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan pun dibelenggu, Allah telah memberikan konvensasi yang lebih terhadap setiap aktivitas ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan, Setiap ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan dilipatgandakan,
Rasulullah SAW bersabda:
Artinya:
Telah datang Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. (HR. Ahmad).

Kedua:
Bulan Ramadhan adalah Syahrul Qur’an (bulan Al-Qur’an) karena Allah menurunkan Al-Qur’an pada bulan tersebut, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelas dari petunjuk tersebut dan pembeda antara yang haq dan yang bathil.
Allah Ta’ala brefirman:
 {.....شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ}
Artinya:
bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (QS.Al-Baqarah:185).

Ketiga:
Pada bulan Ramadhan terdapat malam lailatul qadr, yaitu suatu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan atau sama dengan 83 tahun 4 bulan. Malam di mana pintu-pintu langit dibukakan, do'a dikabulkan, dan segala takdir yang terjadi pada tahun itu ditentukan.
Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa menunaikan shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala, dari Allah niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. " (Hadits Muttafaq 'Alaih).

Keempat:
Diwajibkannya berpuasa. Allah ta’ala berfirman:
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan asas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. " (QS. Al-Baqarahl: 183).
Ibadah puasa merupakan salah satu sarana penting untuk mencapai takwa, dan salah satu sebab untuk mendapatkan ampunan dosa-dosa, pelipatgandaan kebaikan, dan pengangkatan derajat. Allah telah menjadikan ibadah puasa khusus untuk diri-Nya dari amal-amal ibadah lainnya.
Firman Allah dalam hadits yang disampaikan oleh Nabi :
"Puasa itu untuk-Ku dan Aku langsung membalasnya. Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum dari pada aroma kesturi." (Hadits Muttafaq 'Alaih).

Dan sabda Nabi :
"Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (Hadits Muttafaq 'Alaih).

Maka untuk memperoleh ampunan dengan puasa Ramadhan, harus ada dua syarat berikut ini:
a. Mengimani dengan benar akan kewajiban ini.
b. Mengharap pahala karenanya di sisi Allah Ta 'ala

kelima:
Pada bulan ini disunatkan shalat tarawih, yakni shalat malam pada bulan Ramadhan, untuk mengikuti jejak Nabi, para sahabat dan Khulafaur Rasyidin.
Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa mendirikan shalat malam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah) niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. " (Hadits Muttafaq 'Alaih).

Keenam:
Pada bulan ini terjadi peristiwa besar yaitu Perang Badar, yang pada keesokan harinya Allah membedakan antara yang haq dan yang bathil, sehingga menanglah Islam dan kaum muslimin serta hancurlah syirik dan kaum musyrikin.

Ketujuh:
Pada bulan suci ini terjadi pembebasan kota Makkah Al-Mukarramah, dan Allah memenangkan Rasul-Nya, sehingga masuklah manusia ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong dan Rasulullah menghancurkan syirik dan paganisme (keberhalaan) yang terdapat di kota Makkah, dan Makkah pun menjadi negeri Islam.

Betapa banyak berkah dan kebaikan yang terdapat dalam bulan Ramadhan. Maka kita wajib memanfaatkan kesempatan ini untuk bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benarnya dan beramal shalih, semoga kita termasuk orang-orang yang diterima amalnya dan beruntung. Amiin.


Oleh:
Abu Ubaidillah ( Muhrofin Bin Nur Samsi)

 




 

Jumat, 05 Juli 2013

MENYAMBUT DATANGNYA BULAN RAMDHAN

MENYAMBUT DATANGNYA BULAN RAMDHAN

مَــرْحَـبـًا يـَا رَمَـــضَــانَ . .!!

Sambutlah Ramadhan dengan:

1.        Berdoalah agar Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat wal ‘afiyat.
2.        Bersyukur dan memuji Allah atas karunia Ramadhan yang kembali diberikan kepada kita.
3.        Bergembiralah dengan kedatangan bulan Ramadhan. Rosulullah selalu memberikan kabar gembira kepada para sahabat setiap kali datang bulan Ramadhan, “ telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu Surga dan menutup pintu-pintu Neraka”.
4.        Merancang agenda kegiatan untuk   mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadhan. waktunya sangat singkat, karena itu isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah.
5.        Pelajari hukum dan amalan-amalan ibadah di bulan Ramadhan. Wajib bagi setiap muslim beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadhan datang agar puasa kita benar dan diterima oleh Allah.
6.        Bertekad untuk meninggalkan dosa dan kebiasaan buruk. Bertaubatlah secara benar dari segala dosa dan kesalahan.
7.        Siapkan jiwa dan ruh dengan bacaan yang mendukung proses tazkiyah nafs, hadiri majlis ilmu yang membahas tentnag keutamaan, hukum, dan hikmah puasa.
8.        Mintalah maaf kepada saudara –saudara muslim terutama orang tua
9.        Sambutlah dengan membuka lembaran baru yang bersih Kepada Allah, dengan taubatan nasuha, Kepada Rosul, dengan berdakwah, dan menjalankan sunah-sunahnya, Kepada orang tua, istri, anak, dan karib kerabat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka, sebab, manusia yang paling baik adlah yang paling bermanfaat bagi orang lain.


Oleh:
Abu Ubaidillah ( Muhrofin Bin Nur Samsi )

LONG LIFE EDUCATION


LONG LIFE EDUCATION

( طلب العلم من المهد إلى اللحد )

Pendidikan islam bersifat relevan, tidak dibatasi oleh jangka waktu ataupun tingkatan, sebuah pendidikan dari Dari buaian hingga liang kubur, dan batas akhir dari pendidikan adalah batas akhir dari kehidupan.
Islam sangat memperhatikan pendidikan, terbukti dari perintah untuk menuntut ilmu, dan mewajibkannya bagi setiap umat muslim dan msulimah.

Rosululloh shollalhu ‘alihi wasallam bersabda:
( طلب العلم فريضة على كل مسلم )
Artinya: “menuntut ilmu adalah satu kewajiban bagi setiap muslim (termasuk juga muslimah)”

Allah ta’ala juga berfirman:

{ . . .  وقل رب زدني علما } طه: 114.

Artinya: “dan katakanlah(muhammad): "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan”(Q.S Thoha: 114)

Dan ketahuialah wahai saudaraku, sesungguhnya seseorang di katakana ‘alim (orang yang berilmu) selama dia terus menuntut ilmu, dan apabila dia menyangka bahwa dirinya adalah orang yang ‘alim, maka ketahuian lah dia adlah orang yang jahil (bodoh).

Oleh:
Abu Ubaidillah.(Muhrofin Bin Nur Samai)